Saturday, July 21, 2012

JOGLO MINI DAN PERKUTUT

                                         Tampak Depan=Tampak Belakang
                                           Tampak Samping

Bangunan joglo banyak dijumpai pada arsitektur Jawa Tengah. Joglo merupakan rumah kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa, yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru.

Rumah joglo umumnya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kemapanan ekonomi. Rumah joglo membutuhkan bahan material yang banyak dan mahal pada saat membangun maupun saat merehab. Rumah joglo juga menjadi lambang sosial di masyarakat. Pemilik rumah joglo di masyarakat Jawa pada umumnya adalah dari kalangan bangsawan(Ningrat).

Ruangan pada rumah joglo pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah ruangan pertemuan yang disebut pendhopo. Bagian kedua adalah ruang tengah atau ruang yang dipakai untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit, disebut pringgitan. Bagian ketiga adalah ruang belakang yang disebut ndalem atau omah jero, dan digunakan sebagai ruang keluarga. Dalam ruang ini terdapat tiga buah senthong (kamar), yaitu senthong kiri, senthong tengah, dan senthong kanan.

Pendhopo memiliki fungsi sebagai tempat menerima tamu. Struktur bangunan pada pendhopo menggunakan umpak sebagai alas soko, 4 buah soko guru (tiang utama) sebagai simbol 4 arah mata angin, dan 12 soko pengarak. Ada pula tumpang sari yang merupakan susunan balik yang disangga oleh soko guru.

Umumnya, tumpang sari terdapat pada pendopo bangunan yang disusun bertingkat. Tingkatan-tingkatan ini dapat pula diartikan sebagai tingkatan untuk menuju titik puncak. Menurut kepercayaan Jawa, tingkatan-tingkatan ini akan menyatu pada satu titik.

Dalem adalah pusat pada rumah joglo. Fungsi utamanya sebagai ruang keluarga. Pada pola tata ruang, dalem terdapat perbedaan ketinggian lantai, sehingga membagi ruang menjadi 2 area. Pada lantai yang lebih tinggi digunakan sebagai tempat keluar masuk udara, sedangkan pada bagian yang lebih rendah digunakan sebagai ruang keluarga dan senthong.

Berawal dari keinginan memiliki sebuah tempat santai bersama keluarga, muncullah ide membuat sebuah gubuk bernuansa joglo. Sebagai salah satu pelestarian budaya, walaupun bentuknya tidak seperti aslinya joglo. Dengan keterbatasan sumberdaya dengan bantuan 3 orang tukang, joglo mini ini dapat selesai dalam waktu 15 hari. Menurut budaya Kraton Jogja, ada 5 hal yang harus dimiliki oleh seorang laki-laki sejati : Wisma(rumah), Garwa(istri), Turangga(Kuda), Curiga(Keris), Kukila(Burung Perkutut). Berarti PR-nya masih 2 lagi, Turangga dan Curiga yang belum dimiliki. semoga ga lama lagi semuanya bisa terwujud. amin.


KHASIAT DAN MANFAAT MERICA/LADA UNTUK PERKUTUT


Salam sejahtera dan salam kung mania senusantara di perkutut lokal indonesia
Untuk para kung mania pastinya menginginkan perkutut kesayanganya bisa sehat dan rajin manggung dan mudah dalam produksinya
Dan semoga bisa untuk mendapatkanDari yang di inginkan tersebut dengan bisa memberikan salah satunya terapi dengan pemberian merica pada perkutut-perkutut kesayangan kita
Adapun pemberian merica pada perkutut kita bisa di berikan dari mulai sejak dini dan sampai dewasa
Dan berikut umuran perkutut yg sudah bisa di berikan terapi merica
-Umur 1 bulan s/d 3 bulan berikan merica 1 butir per 2 hari sekali
-Umur 3 bulan s/d 7 bulan berikan 2 sampai 3 butir per 3 hari sekali
-Untuk 7 bulan ke atas /dewasa berikan 5 butir seminggu sekali
Adapun tujuan ataupun manfaat merica buat perkutut
1.Meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh pada perkutut
2.Mengencerkan darah
3.Meningkatkan metabolisme
4.Menghangatkan badan
5.Meningkatkan birahi dan produksi
6.Membuat gacor/Rajin manggung
Selamat mencoba bila berkenanSemoga bisa bermanfaat Majulah perkutut lokal indonesia
Berbudi Pekerti Luhur 


Proses Memperkirakan Hasil Crossing Suara Pada Perkutut


Memperkirakan hasil crossing suara dapat dilakukan dengan menghitung semua  kemungkinan yang ada. Kegiatan memperkirakan ini, untuk selanjutnya, bisa disesuaikan dengan pengamatan terhadap penurunan sifat atau kualitas unsur suara pada perkutut yang bersangkutan.
Contoh  kasusnya sebagai berikut. Misalnya kita hanya mempunyai 6 ekor perkutut, terdiri dari 3 ekor  jantan dan 3 ekor betina. Setiap perkutut
calon induk ini mempunyai sifat sebagai berikut :


Perkutut  jantan A: >Step engkel, suara  depan  panjang  menjerit,  suara tengah tebal dan senggang, suara  ujung cukup bagus.
Perkutut  jantan B: >Step double, suara  depan  cukup, suara tengah  tebal dan berinterval cukup, suara ujung cukup  bagus.
Perkutut  jantan C: .>step triple, suara depan  cukup, suara tengah cukup tebal dan berinterval rapat, suara ujung cukup bagus.
Perkutut betina X: >step engkel, suara depan cukup, suara tengah tebal dan senggang, suara ujung cukup  bagus.
Perkutut betina Y:>Step double,suara depan panjang menjerit, suara tengah tebal dan berinterval senggang, suara  ujung cukup bagus.
Perkutut  betina  Z: >step triple, suara depan  cukup, suara tengah cukup tebal dan berinterval cukup, suara ujung cukup bagus.


Melihat kualitas unsur suara ketiga calon pasangan ini,ada enam variasi
crossing suara yang bisa dilakukan.
Jantan A x betina Y
Jantan A x betina Z
Jantan B x betina X
Jantan B x betina Z
Jantan C x betina X
Jantan C x betina Y


Dari enam variasi di atas terlihat bahwa setiap jantan dan betina memiliki dua pilihan pasangan. Untuk  itu, secara  teroritis, harus kita perhitungkan dulu mana yang lebih cocok dalam menghasilkan keturunan dengan variasi kualitas yang lebih baik daripada kedua induknya.

Secara  teori, persilangan atau  crossing suara  menghasilkan empat kelompok  kemungkinan.
  1. Mirip suara induk jantan atau betina.  ·
  2. Mewarisi kelebihan  suara induk  jantan dan  kekurangan  suara induk betina atau mewarisi kekurangan suara induk jantan dan kelebihan suara indukan betina.
  3. Mewarisi kelebihan suara induk jantan dan betina.
  4. Mewarisi kekurangan suara induk  jantan dan betina.

Dari empat kelompok di atas,kemungkinan kedua menunjukkan adanya pembentukan  sifat baru yang merupakan perpaduan  kualitas unsur suara yang berbeda dari kedua induk. Misalnya suara tengah yang tebal dengan suara tengah  yang cukup akan menghasilkan suara tengah yang tipis dan tebal atau suara tengah yang keduanya cukup tebal atau sedang.


Dari penjelasan di atas, kita bisa memperkirakan hasil penyilangan perkutut  induk-induk  yang ada.
Misalnya, kita berencana  menyilangkan perkutut jantan A dengan betina Y dan jantan A dengan betina Z. Perkutut A dan Y mempunyai kualitas sebagai berikut.
Perkutut jantan A:step 4,suara depan (dilambangkan dengan D) panjang, suara  tengah (dilambangkan dengan T) tebal  dan  berinterval (dilambangkan dengan I) senggang, suara ujung (dilambangkan dengan U) cukup panjang.

Perkutut betina  Y: ste6, depan  panjang,  tengah  tebal  berinterval senggang,  ujung cukup panjang.
Kemungkinan  variasi hasil persilangannya  pada piyik telur ke-1 atau telur ke-2 atau kebalikannya pada setiap kali bertelur sebagai berikut.

Piyik dari Telur 1

Step 4, D panjang, T tebal     I cukup, U panjang
Step 4, D panjang, T tebal     I cukup, U cukup
Step 4, D panjang, T tebal     I cukup, U pendek
Step 4, D panjang, T cukup   I cukup, U pendek
Step 4, D panjang, T tebal    I Senggang, U panjang
Step 4, D panjang, T tebal    I Senggang, U sedang
Step 4, D panjang, T cukup   I senggang, U panjang

Piyik dari Telur 2

Step 5-6, D panjang, T cukup,  I cukup,  U pendek
Step 5-6, D panjang, T cukup,  I cukup, U cukup
Step 5-6, D panjang, T cukup,  I cukup, U panjang
Step 5-6, D panjang, T tebal,  I cukup, U panjang
Step 5-6, D panjang, T tipis,  I rapat, U pendek
Ste5-6, D panjang, T tipis,  I rapat, U cukup
Step 5-6, D panjang, T tebal,  I rapat, U pendek



Setelah  kita  berhasil memperkirakan  kualitas suara keturunan perkawinan perkutut  jantan A  dengan  betina Y, selanjutnya  kita membandingkannya dengan perkiraan kualitas suara keturunan perkawinan perkutut jantan A dengan betina Z.

Jika perkiraan keturunan pasangan jantan A dan  betina  Z lebih memungkinkan memberikan  hasil maksimal yang lebih baik, kita pasangkan janTan A dan betina Z lalu kira analisis kualiras suara piyik-piyiknya.

Jika ternyata hasilnya baik, kira teruskan. Selanjutnya hal yang saina kira lakukan terhadap pasangan  perkutut lain.
Setelah  melakukan analisis  terhadap semua  pasangan  perkutut  yang kita miliki, selanjutnya kita bongkar pasangan yang menghasilkan  perkutut berkualitas jelek.
Perkutut Perkutut Bekas indukan  ini kemudian re- crossing lagi dengan  jantan atau betina dari kandang lain yang belum menampakkan hasil yang diharapkan. 

Untuk itu, sejak awal, pembelian perkutut juga harus :
mempertimbangkan kualitas suara  perkutut  yang bisa memenuhi  crossing yang  tepat  atau  setidaknya cukup tepat  jika kita  melakukan bongkar pasangan. Namun,  jika ternyata tidak ada induk bekas bongkaran lainnya yang cocok, perkutut-perkutut itu bisa kita istirahatkan sambil menunggu perkutut calon pasangan dari piyikan kandang lain.
Tentunya perkutut yang kira simpan ini harus memiliki materi ternak yang relatif banyak, sehingga penyimpanan ini mempunyai manfaat.

Setelah mengamati hasil perkawinan setiap pasangan,kira akan menemui perkutut dengan sifat menurun sebagai berikut.
  • Perkutut yang mutu suaranya diturunkan sehingga kombinasi kualitaas suara antara induk jantan dan betina  tampil dalam kualitas suara keturunannya. Umumnya, pasangan  perkutut yang  memiliki sifat menurun seperti ini  jumlahnya  mencapai  sekitar  80%  dari semua perkutut yang ada.
  • Perkutut yang bersifat induk cetak, yaitu induk perkutut,  baik jantan maupun betina,  yang  jika dikawinkan dengan   perkutut lain  akan menghasilkan keturunan  yang  kualitas  suaranya mirip perkutut pasangannya,  sehingga  seperti  mencerak  atau  menduplikasi  kualitas pasangannya kepada piyik-piyiknya. Ada dua jenis sifat perkutut induk cetak yang ada. 
  • Pertama  adalah induk cetak yang mampu  mencetak 1 dari 2 (atau 50%) keturunannya. Induk cetak seperti ini paling banyak jumlahnya.  Kedua,  adalah  induk  perkutut yang mampu  mencetak hampir 80% dari total piyiknya. lnduk  cetak seperti ini sangat langka. Jumlah  perkutut  yang mempunyai  sifat  induk  cetak  sangat  sedikit. Karenanya,  dengan  kualitas suara sejelek apa  pun, induk  seperti ini akan tetap laku dijual dengan harga tinggi karena bisa digunakan untuk mencetak perkurut juara dengan mengunakan pasangan perkutut juara. Diduga, perkutut induk cetak merupakan induk perkutut yang memiliki sifat  gen  suara  yang lemah sehingga tertutup  oleh  gen  suara pasangannya
  • Perkutut yang " bersifat  induk bias, yaitu induk  perkutut,  baik jantan maupun betina, yang  jika dikawinkan  dengan perkutut lain akan menghasilkan  keturunan yang kualitas suaranya  bertolak  belakang dengan kualitas induk. Jika memiliki sifat ini, bahkan  perkutut  yang tergolong berkualitas ternak baik sekali pun tidak mampu menghasilkan keturunan  yang bermutu  baik walaupun dikawinkan dengan  perkurut bermutu  baik sekali untuk ternak dengan crossing yang tepat.


Selamat Berburu Indukan Perkutut...
 karawang 21 Oktober 2015
By TriNtoro

Cara Memprediksi Jenis kelamin Perkutut Jantan dan Betina dan juga tips Perawatannya


Membedakan perkutut jantan dengan betina bisa dengan cara sebagai berikut :
Meraba tulang sumpitnya yang berada di daerah duburnya dengan jari telunjuk atau jempol, jika tulang sumpitnya nya sempit dan sedikit keras berarti jenis kelaminnya jantan. Untuk jenis kelamin betina tulang sumpitnya terasa agak renggang dan lembek. Mengetahui jenis kelamin burung perkutut dengan cara ini bisa dilakukan setelah umur anak burung perkutut berumur kurang lebih 4 bulan.Bentuk kepala sang jantan lebih besar dibandingkan dengan ukuran kepala betina.Bola mata sang jantan menonjol dengan tatapan mata yang tajam, sedangkan burung perkutut betina lebih masuk ke dalam dengan tatapan mata yang sayup.Ukuran tubuh burung perkutut jantan lebih besar dibandingkan yang betina.Suara burung perkutut yang jantan lebih besar dibandingkan dengan burung perkutut betina.
Tips Perawatan Perkutut Lokal Dan Bangkok :
Burung perkutut jantan biasanya lebih rajin berbunyiMandikan burung secara rutin dengan cara disemprot menggunakan sprayer dengan setelan yang paling halus. Untuk menghilangkan kutu dan mengkilapkan warna bulu burung perkutut, campurkan shampoo merk JATI JAJAR yang mengandung desinfektan dan juga Aloevera.Selanjutnya jemurlah burung perkutut pada pagi hari mulai pukul 7–10.Beres penjemuran, berikan Mulitivamin untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya.Pemberian multivitamin yang mampu merangsang pembentukan hormon testosteron, juga bisa membuat perkutut gacor, daya tahan prima, dan mental tidak mudah anjlok.Berikan jenis pakan utama perkutut berupa campuran pakan bijian yang terdiri dari milet, jawawut, biji godem. Selain itu juga bisa diberikan beras merah, beras ketan hitam, butiran jagung yang sudah ditumbuk kecil-kecil. Atau kita bisa memberikan pakan campur dalam kemasan produksi pabrik dengan kandungan protein tinggi.Burung perkutut juga bisa diberi jamu khusus buatan pabrik, selain itu bisa juga diberi Extra fooding berupa kroto, ulat hongkong, dan lain-lain sebagai sumber protein hewani. Diberikan seminggu sekali dengan cara di lolohkan ke mulutnya, dengan jumlah 3 ekor ulat hongkong yang berwarna putih (Yang baru beres molting), sedangkan untuk kroto cukup setengah sendok makan. Kita juga bisa memberikan daun saga yang berkhasiat menjernihkan suara, diberikan seminggu sekali dengan cara pemberian : Daun saga dipulir-pulir hingga menjadi butiran-butiran kecil sebesar kacang hijau dan keluar airnya, kemudian air perasan dan butiran tersebut (5-7 butiran untuk sekali pemberian) dicekokkan pada burung. Pemberian EF hendaklah kita atur agar tidak bersamaan waktunya dengan pemberian EF lainnya. Selain itu, pemberian grit harus selalu diberikan tiap hari yang berguna untuk membantu proses pencernaan burung juga berfungsi untuk pertumbuhan bulu dan tulang juga sebagai penambah darah.Hal lain yang perlu diperhatikan juga, buatlah suasana sekitar yang ramah terhadap burung perkutut. Karena kenyamanan burung akan berpengaruh pada fisik dan psikis burung yang juga mempengaruhi seni dan kualitas suara perkutut

No comments:

Post a Comment